Minggu, 04 Desember 2016

Harbak PU Ke 71

Menteri Basuki : Pembangunan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Sabtu , 3 Des 2016 
Jakarta – Dengan semangat berbakti yang diwariskan oleh para Sapta Taruna, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) lakukan berbagai pembangunan infrastruktur PUPR yang telah dinikmati seluruh penduduk Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono dalam sambutannya pada Upacara Peringatan Hari Bakti PU ke-71, di Lapangan Sapta Taruna Kantor Kementerian PUPR, Sabtu (3/12).
Dalam uacara tersebut turut serta mantan menteri PU, para pejabat, karyawan/karyawati PUPR dengan tema "Kerja Nyata Membangun Infrastruktur Untuk Bangsa.
Menteri Basuki mengatakan, hasil-hasil pembangunan bidang infrastruktur telah mendapatkan apresiasi yang tinggi dari Presiden RI Joko Widodo, lembaga dunia, dunia usaha dan masyarakat. Berbagai penghargaan telah diterima oleh Kementerian PUPR sebagai bukti apresiasi tersebut.
“Pembangunan infrastruktur selain telah menggerakkan ekonomi riil, turut menyumbang pada pertumbuhan ekonomi negara kita, juga telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar,” terangnya.
Dikatakannya, tugas pembangunan infrastruktur masih akan terus dilaksanakan untuk mengatasi disparitas antar-wilayah, antar kawasan dan antar pendapatan masyarakat termasuk masyarakat miskin. “Kita juga harus melayani 53 persen penduduk perkotaan yang menuntut pelayanan prasarana dasar yang semakin baik,” ungkapnya.
Menurutnya, berbagai pekerjaan fisik infrastruktur akan terus dipercepat untuk dapat mencapai sasaran RPJMN 2014-2019. “Saya minta semua jajaran untuk bekerja lebih baik, lebih tertib dan transparan dalam rangka percepatan pencapaian target pembangunan," katanya.
Selain itu, Kementerian PUPR juga harus melaksanakan tugas sebagai regulator atau penyusunan peraturan perundangan, untuk memberikan kepastian pelayanan masyarakat.
Menteri Basuki menyampaikan bahwa masa kerja 2016 telah mendekati akhir, sementara masih ada tugas yang harus diselesaikan. "Waktu kita sangat terbatas, untuk itu kita harus terus bekerja keras, bergerak cepat dan bertindak tepat, untuk dapat mencapai hasil yang telah direncanakan," katanya.
Ia menambahkan, bekerja keras untuk mencapai target pembangunan infrastruktur PUPR yang demikian besar dan memiliki kontribusi yang sangat signifikan dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Kemudian bergerak cepat untuk mengejar percepatan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia guna menggerakkan perekonomian daerah tertinggal dan mempercepat pemerataan kesejahteraan khususnya ke wilayah perbatasan dan terisolir.
Bertindak tepat sesuai dengan tujuan dan sasaran serta memperhatikan kaidah-kaidah teknis (norma, standar, prosedur dan manual) yang berlaku. "Perlu juga saya tambahkan untuk memelihara jiwa seni untuk terus menjamin keselarasan hidup kita semua," ujarnya.
Dalam upacara Peringatan Hari Bakti PU ke-71 tersebut diisi dengan pemberian penghargaan Satyalancana Wira Karya secara simbolis kepada tujuh orang diantaranya Dirjen Penyediaan Perumahan Syarif Burhanuddin, Direktur Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan Lukman Hakim. Penyerahan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun secara simbolis kepada tujuh orang salah satunya adalah Staf Ahli Bidang Sosial Budaya dan Peran Masyarakat Lana Winayanti. Satyalancana Karya Satya 20 tahun secara simbolis kepada tujuh orang salahsatunya adalah Staf Ahli Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan Sekretariat Jenderal Khalawi.
Kemudian penyerahan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun yang diwakili oleh 8 orang salahsatunya adalah Kabag Layanan Pengadaan Biro Pengelolaan BMN dan Layanan Pengadaan Sekretariat Jenderal Agus Pudjiono.
Disamping itu, juga diberikan Penghargaan Sertifikat ISO 9001 : 2015 & ISO 9001 : 2008 tentang Quality Management System Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Penghargaan Pemenang Lomba TKPSDA WS Kewenangan Pemerintah, WS Kewenangan Pemerintah Provinsi, Pemenang Lomba Pemilihan UPTD/Pengamat Irigasi Kelompok I, II, Mantri Irigasi Kelompok I,II, Pengamat Rawa, Mantri Rawa, Komunitas Peduli Sungai, Unit Pengelolaan Bendungan, Petugas OP Bendungan, Penghargaan Pengolah Kearsipan Terbaik dan Kearsipan Teladan, Penghargaan Pengelolaan BMN, Penghargaan Lomba Karya Tulis Jurnalistik dan Foto, serta Penghargaan Donor Darah Terbanyak. (Iwn)

Kamis, 01 Desember 2016




Ditjen SDA Siap Kelola Air Secara Cerdas, Terintegrasi dan Berkelanjutan


Himpunan Ahli Teknik Hidraulika Indonesia (HATHI) menggelar Program Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) XXXIII dan Kongres XII di Semarang pada 25-27 November 2016. Tema yang diambil dalam penyelenggaraan PIT XXXIII dan Kongres XII ini adalah “HATHI Menjawab Tantangan Perubahan Iklim Untuk Mewujudkan Ketahanan Air Nasional”. Tema tersebut sangat relevan dengan kondisi tanah air saat ini, di mana masyarakat Indonesia membutuhkan ketahanan air untuk menjawab tantangan kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang terus meningkat.

Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) HATHI merupakan agenda rutin para ahli teknik hidraulik Indonesia. Forum ini merupakan media komunikasi profesi dalam rangka meningkatkan kapasitas dan tanggung jawab keilmuan untuk menghadapi tantangan saat ini dan masa datang. Acara yang dihadiri oleh tiga Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terdahulu, tujuh Direktur Jenderal Sumber Daya Air terdahulu, dan 300 peserta ini bertujuan untuk memberikan sumbangan pemikiran dalam penyelesaian permasalahan bencana akibat daya rusak air di Indonesia, sekaligus menjawab tantangan perubahan iklim dalam mewujudkan ketahanan air nasional.

Dalam sambutannya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan bahwa beberapa dekade terakhir, dunia mengalami pertumbuhan penduduk yang cepat dan urbanisasi cukup besar yang berdampak antara lain pada peningkatan kebutuhan infrastruktur yang memadai untuk mengakses air dan berakibat pada pencemaran air. Selain kebutuhan air meningkat, kebutuhan pangan pun meningkat. Dengan demikian, pada tahun-tahun mendatang, kita akan berhadapan dengan tantangan berupa masalah krisis air dan kekurangan pangan. Untuk menjawab tantangan itu, Pemerintah telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk mewujudkan ketahanan air dan kedaulatan pangan, disamping ketahanan energi. Implementasi kebijakan tersebut sampai dengan tahun 2019 diwujudkan melalui berbagai program pembangunan yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di bidang sumber daya air, yaitu pembangunan 65 bendungan baru.

“Saat ini, Kementerian PUPR masih memiliki tantangan untuk segera menyelesaikan Standard Operation Procedure (SOP) for Reservoir Operation dari 3 reservoir (waduk) yaitu Cirata, Saguling dan Jatiluhur. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan ketahanan air melalui waduk yang nantinya berguna untuk penyediaan air minum, pembangkit tenaga listrik, mengairi daerah irigasi untuk pertanian dan pengendalian banjir. Khusus untuk pertanian, dengan adanya pembangunan 65 waduk baru, diharapkan bisa meningkatkan jaminan air untuk irigasi dari 11% menjadi 19%,” jelas Basuki.

Direktur Jenderal Sumber Daya Air Imam Santoso menambahkan peran Ditjen SDA dalam menjaga kecukupan air akan mendukung target pencapaian program Nawacita yaitu swasembada pangan. Dengan kecukupan air yang berkelanjutan tentunya akan meningkatkan intensitas tanam sehingga produksi pangan akan naik. Selain itu, pembangunan bendungan yang gencar dilakukan Ditjen SDA bertujuan untuk menampung curah hujan yang terus meningkat di musim penghujan yang nantinya akan mengurangi bencana banjir yang semakin sering terjadi di Indonesia.

“Tidak itu saja, Ditjen SDA memiliki 33 Balai Wilayah Sungai yang tersebar di seluruh Indonesia yang siap siaga melakukan penanganan darurat sementara apabila terjadi bencana banjir. Kami telah meyediakan posko yang siaga selama 24 jam, melakukan pemeriksaan rutin terhadap peralatan seperti pompa dan menyediakan pasokan karung dan bronjong yang memadai. Setelah dilakukan penanganan darurat sementara, baru akan dikaji untuk dilakukan penanganan permanen seperti pembangunan atau perbaikan tanggul yang rusak”, tambah Imam. (dro kompuSDA)